Biasanya
orang-orang pada takut ditinggal sendirian...tapi ko’ ini malah minta ditinggalkan
sendirian , ga takut neng???....hehehe...hati-hati lho....
Memang terkadang kita butuh menjadi makhluk non sosial. Makhluk non sosial ?? maksudnya ??
Yah, sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
(Alhamdulillah), manusia sudah fitrahnya menjadi makhluk sosial. Siapa sich
yang bisa hidup sendirian di bumi Allah ini, ga’ ada khan ???? Tarzan aja yang
sendirian tinggal di hutan masih aja temenan sama penghuni hutan lainnya,
monyet misalnya (auoooooo) hehehe ngelantur.....
Sejatinya sebagai makhluk sosial, kita pasti bersosialisasi dengan berbagai manusia yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula, tak khayal sudah barang tentu perbedaan karakter masing-masing orang tersebut dapat memicu perdebatan atau selisih pendapat bahkan sampai ketahap pertengkaran. Kalo dah cerita yang namanya pertengkaran pasti ruang gerak kita smakin sempit sob, percaya dech....ada pepatah yang bilang “punya musuh satu itu serasa apa yaa......................”(duch lupa ding :p).
Dalam menjalani rutinitas sehari-hari terkadang kita pada saat-saat tertentu berada pada kondisi yang tidak prima ato bahasa sononya badmood ato panggilan krennya bete-bete-bete ahhhhh....,bisa jadi kondisi ini disebabkan berbagai faktor kurang tidur misalnya, habis ribut sama temen/pacar/keluarga/atasan/dll, ato bisa jadi bagi kaum hawa menjelang red zone alias PMS (xixixi pengalaman pribadi nich keknya hussttt) seharian uring-uringan, bawaannya marah-marah melulu coz semua orang terasa menyebalkan, jutek dan sejenisnya. Biasanya kalo dah dalam zona seperti ini paling enak tuch ya sendirian merenung disudut kota ini (lha ko’ jd nyenyong bo’ hahaha), intinya kita butuh waktu untuk sendiri.
Tapi gimana mo menyendiri kalo rutinitas kita menuntut kita untuk tetap focus, deadline kerjaan seperti bom waktu yang slalu mengejar untuk diselesaikan, blom lagi kalo berhubungan dengan orang banyak, harus selalu memasang wajah smile up man, senyum 5 jari setiap saat, duuuu rasanya tersiksa bangeeetttt, sementara kesempatan untuk cuti tak tau dimana rimbanya.
Dari pengalaman pribadi nich, saya sendiri pernah bahkan lumayan sering mengalami hal ini, coz pada dasarnya sifat-sifat manusia itu ada yang moodyan alias mood-mood an, terkadang happy banget ato malah sebaliknya. Pernah sich waktu itu mood lagi ga enak, kerjaan deadline nya tinggal sehari, atasan dah nanya melulu, padahal tuch kerjaan dah dibawa pulang lembur sendirian sampe malam (hhuuu kaciaaannnn) tetep aja blom kelar. Nyampe dikantor bawaan bete coz semalam habis begadang jadi kurang tidur. Habis ngabsen duduk dibelakang meja buka laptop dan searching folder kerjaan semalam yang masih nanggung, boro-boro temen-temen pada peduli nanyain sekedar basa basi, eeeeee ini malah ribut mintak ampun kayak dipasar, ngomong ngalor ngidul cerita ini itu dengan volume suara full stereo kayak tape recorder. Mumet ga’ tuch ngadapin kondisi seperti itu, susah konsentrasi, ingin teriak “diaaaammmmmmmm!!!!!!” sekenceng-kencengnya kalo bisa, tapi apa daya tangan tak sampai, ngomong baik-baik pun kadang-kadang percuma. Terpaksa dech cari alternatif lain, tak lain dan tak bukan pasang earphone dan stel musik sekuat-kuatnya. Hanya aku dan Tuhan yang tau penderitaan gendang telinga ku waktu itu. Harapan satu-satu nya bisa focus trus kerjaan kelar, dan Alhamdulillah jurus ini ampuh juga, kerjaan selesai dan kita ga’ sampe ribut sama temen-temen.
Memang terkadang kita harus mengalah, mengendalikan emosi, membunuh ego kita dalam keadaan tertentu, hal ini untuk menjaga agar kehidupan sosial kita tetap harmonis dengan sesama. Tetapi tak bisa dipungkiri kita yang bukan manusia sempurna tetap membutuhkan ketenangan pada kondisi-kondisi tertentu, dimana waktu, tempat, dan kesempatan hanya milik kita untuk merenung, berpikir, intropeksi diri / muhasabah terhadap berbagai hal dalam hidup kita dan itu wajar. Jadi tidak salah bila kita pernah berkata “leave me alone pleassee...” itu bukan bentuk keegoisan tapi itu demi kedamaian.
0 comments:
Posting Komentar