Galau emang istilah yang lagi ngetren di kalangan anak muda sampe orang dewasa, bahkan beberapa musisi yang kreatif, galau juga bisa dijadiin deretan syair atau bait lagu (wuihhh lumayan tuch jadi duit hehehehe), bahkan ada yang jadi trademark iklan ato sejenisnya. Galau seperti virus flu burung yang mudah nyebar kemana-mana (hiiii atut), bahkan bisa mematikan mental si yang empu galau (amit-amit dech).
Semua orang dan tak terkecuali saya sendiri juga pernah merasakan yang namanya si galau. Pernah merasa rapuh, gamang, kosong, hampa sepertinya orang-orang tak ada yang peduli sama kita, serasa dunia dan seisinya tak mau bersahabat dengan kita, disinilah sigalau tersebut nongol. Tapi ada sebahagian orang yang mampu membunuh sigalau sebelum dia benar-benar tumbuh, tetapi ada juga yang jiwanya labil malah senang memelihara sigalau sampai berakar-akar.
Dulu sebelum saya menemukan racun (kek tikus aja diracun) buat sigalau saya juga sempat memeliharanya tetapi belum sampai berakar...kalau diibaratkan manusia tumbuh baru sampe abege-abege githu deeee....
Yah racun itu ga muluk-muluk, ga dijual dipasar ato swalayan bahkan di mall sekalian, racunnya ga’ punya label harga, tapi diri kita lah yang menjadikannya berharga, dan racun itu bernama “K A M U”. Lha ko’ kamu, ya emang betul kamu, kamulah yang harus merobah dirimu, kamulah yang harus mendorong dirimu untuk bangkit, kamulah yang harus merubah keadaan utuk bebalik 180◦, emang ada orang lain selain kamu....ga’ ada khan?? Ya kamu.......
Point pertama yang
dulu saya lakukan adalah semakin mendekatkan diri kepadaNya, karena semua yang
ada dibumi ini tak pernah luput dari pandanganNya, berserah dirilah padaNya
sesering mungkin, curhat sampaikanlah semua kegundahan, termasuk sigalau yang
sudah bersemayam dihati. Jangan galau menjadikan kita malah lari dari Nya,
percayalah bahwa Dia sebaik-baik pencipta yang tak mungkin menzholimi hambaNya.
Be positive thingking and do more, jangan hanya berdo’a tetapi juga diiringi
dengan usaha.
Point yang kedua
saya mulai mengurangi beberapa sumber sipenyebab galau berkembang biak, salah
satunya ya sosial media yang mungkin separoh penduduk bumi mengenalnya. Apalagi
kalau bukan Facebook page, “hari gini ga’ ada FB apa kata dunia”. Tidak bisa
dipungkiri akun FB yang dibuat sijenius asal Amerika ini memiliki dampak
positif dikehidupan sosial kita, mo nyari temen baru? Cari di FB, mo nyari
konco-konco lama untuk bernostalgia? Cari di FB, bahkan mo nyari gebetan sampe
jodoh pun ada yang nemunya di FB.
Bagi sebagian kita yang keranjingan sama yang namanya FB (termasuk saya...tapi itu doloe ), tanpa kita sadari FB bisa menjadi salah satu sumber galau, kenapa begitu? Ya karena kita telah salah menggunakannya. FB page yang sudah dirancang untuk media silaturahmi malah dijadikan media curhat, posting status-status galau, melow dan sejenisnya, buat apa??? agar semua orang didunia tau bahwa kita lagi galau githu...trus mereka komen dan bilang WOW githu...trus kita seneng dapet banyak like githu...HELLOOOWWW....PLEASE DECH!!
Tidakkah kita sadar bahwa kita telah menzholimi diri kita sebelum orang lain melakukannya, itu namanya pembunuhan karakter bro n sist, orang-orang akan menilai minus pada karakter mu, mereka beri komen bukan nya ingin membantu, tetapi kebanyakan hanya sekedar ingin tau, tapi tidak semua memang. Sungguh pun demikian berhenti lah memposting status-status yang menjatuhkan harga dirimu, karena kamu begitu berharga (kek iklan kosmetik aja ).
Trus selanjutnya tanpa kita sadari juga (berarti manusia sering pingsan ya..hehehe) kita pasti sering membanding-bandingkan diri kita dengan pencapaian-pencapaian yang telah diraih oleh temen-temen kita, seperti sekolah, pekerjaan, pernikahan dan bla...bla...bla....,membaca postingan-postingan temen, moment-moment yang diupload dan seterusnya. Jujur dech, pasti kita pernah kederkan kalo mereka lebih WAH dari kita, dan itu lumrah, tetapi jangan dipiara pren, jadikan itu cambuk buat mu bukan boomerang yang menghancurkan mu. Siiiipppp dach.....
Nah sekarang point
yang terakhir nich, yang jadi jurus pamungkas bagi saya, yaitu MENULIS. Walopun
bukan seorang pujangga yang pandai merangkai kata (BASEJAM kale) saya selalu
belajar menulis, apapun itu. Mulai dari kegiatan sehari-hari, sampai moment-moment
seru yang sayang tuk dilupakan, pokoknya gado-gado dech, smuanya nyampur dalam
yang namanya DIARY (sstttttt.....tapi rahasia Lho).
Menulis memang bukanlah hobby saya dari ingusan, awalnya dari beberapa kali minjam novel-novel inspiratif dari temen (maklum dulu sering bokek), trus kalo pas punya duit lebih beli novel satu persatu buat koleksi pribadi, eeee....malah keterusan sampe punya beberapa karya penulis Habiburrahman EL Shirazy (kang Abik), trus karyanya Ahmad Fuadi yang lagi santer dengan trilogi Negeri 5 Menaranya dan beberapa penulis lainnya (Alhamdulillah ya sesuatu).
Dari situ saya coba-coba nulis paragraph demi paragraph kejadian-kejadian yang saya alami sehari-hari, semua tumpah ruah jadi sebuah cerita. Awalnya saya sendiri ga percaya, saya bisa membuat sebuah cerita hidup saya tapi lama kelamaan ko’ malah keterusan, rasanya lega kalo habis nulis, rasa marah, kesel, senang, berbunga-bunga jadi satu, senyum-senyum sendiri kalau dibaca ulang, namun ada kepuasan tersendiri. Beda kalo curhat sama temen kadang-kadang didengerin kadang-kadang dianggurin (cacingan dech loe..)
Mungkin rasa inilah yang selalu dirasakan oleh para penulis diseantero dunia, kepuasan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Diary masih karya tulis klas teri, apalagi kalau tulisan kita sampai dibaca orang seluruh dunia...barulah saatnya bilang WOW...hehehhe. Termasuk ngeblog, walo awalnya ga pede bikin blog, jangan pikirkan banyak atau tidaknya orang bakal tertarik dan berkunjung ke blog kita tapi pedelah bahwa kamu pasti bisa. Buatlah setiap kenangan dihidupmu jadi berarti.....keyyyyyy
Mungkin ini hanya sedikit jurus-jurus yang bisa saya share dengan temen-temen semua, smoga bermanfaat coz everything depend on u guys.....jadi jangan ragu buat bilang “no” to si galau lagi ya...bye.............